Rabu, 23 Juni 2010

PENDIDIKAN SEKS



nama : haeroel
nim : 084104020
kurikulum dan teknologi pendidikan

Pendidikan seks menurut islam merupakan upaya pengajaran dan penerapan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak, dalam usaha menjaga anak dari kebiasaan yang tidak islami serta menutup segala kemungkinan kearah hubungan seksual terlarang (zina)
Orang tua sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap keselamatan putra putrinya dalam menjalani tahap perkembangan (fisik, emosional, intelektual, seksual, social, dan lain-lain) yang harus dilalui, dari anak-anak hingga dewasa. Tanggung jawab orang tua bukan itu saja tetapi mencakup aspek kehidupan anaknya, termasuk aspek pendidikan seksual. Bagi orang tua muslim, pendidikan seks sebaiknya di bingkai dengan akhlak, etika islami dan orang tua harus membentangi anak-anaknya dengan nilai-nilai seksualitas yang benar.
Pendidikan seks sesungguhnya tidak ada batasan usia menurut sebahagian ahli dalam pendidikan seks, pendidikan seks dapat mulai diberikan ketika anak mulai bertanya tentang seks. Jawaban bisa diberikan sesui dengan seberapa jauh keingintahuan mereka dan tahapan umur anak.
Perkembangan anak terdiri dari beberapa fase :

O Fase tamyiz (masa pra pubertas) fase ini ada pada usia antara 7-10 thn.pada fase ini diajarkan organ biologis mereka serta perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
O Fase genital (11/13 tahun-18 tahun)
Pada fase ini, proses perkembangan psikoseksual mencapai "titik akhir".Organ-organ seksual mulai aktif sejalan denga mulai berfungsinya hormon-hormon seksual,sehingga pada saat ini terjadi perubahan fisik dan psikis. Secara fisik, perubahan yang paling nyata adalah pertumbuhan tulang dan perkembangan organ seks serta tanda-tanda seks sekunder.

Keluarga merupakan salah satu penentu terbentuknya persepsi, sikap dan perilaku anaksehingga peran orang tua dan orang dewasa yang ada dalam keluarga untuk menjadi figur teladan maupun menjadi rujukan anak dalam bertingkah laku. Disamping keluarga kepribadian dan perilaku anak juga sangat dipengaruhi oleh masyarakat. Dari masyarakatlah anak akan belajar tentang berbagai nilai yang ada, karena masyarakatlah anak akan berinteraksi dengan berbagai macam orang dengan latar belakang social, budaya, agama, pendidikan maupun pengalaman hidup yang berbeda-beda. Seirinng pesatnya perkembangan teknologi manusia lebih mudah mendapatkan informasi tantang seks. Media juga sangat berpengaruh terhadap psikologi anak tentang seksualitas. Disamping memberikan pengetahuan tentang pendidikan seks tapi juga dapat menghancurkan pikiran anak tentang seks, karena banyaknya situs-situs yang mengakses tentang seks yang seharusnya tidak dipertontonkan, itu disajikan dan merupakan alat penghasut yang sangat berpengaruh bagi anak-anak. Seharusnya media menampilkan tayangan-tayangan yang memberikan contoh yang benar, yang tidak provokatif tidak merangsang anak remaja untuk melanggar norma yang ada. Disekolah diajarkan tentang teknisnya agar pemahaman tentang seksualitas dan reproduksi sehat itu tidak justru memprovokasi siswa untuk coba-coba. pendidikan seks di sekolah mengajarkan tentang hubungan antara orang yang lain jenis, kehamilan, norma dan penyakit yang mungkin timbul akibat hubungan seks ual yang tidak benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar